Namo Sanghyang Adi Buddhaya,
Namo Buddhaya, Bodhisattwaya Mahasattwaya
Pengalaman dalam mengenal Buddha Dharma ini adalah sebuah kenyataan hidup yang dilalui oleh Ibu Puji Astuti berusia 37 tahun. Ia adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki 2 orang anak laki-laki. Semenjak ayahandanya (Alm. Romo Jumali) wafat, yang juga merupakan seorang tokoh masyarakat dan Pandita dari Vihara Dharma Sasana di Desa Mulyosari Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan. Alm Romo Jumali dahulu sebelum memeluk ajaran Buddha merupakan seorang Kyai yang cukup dipandang waktu itu, dan beliau telah jatuh cinta terhadap agama Buddha karena keluhuran ajaran Buddha yang tiada banding terhadap ajaran lainnya, sehingga beliau juga menjadi seorang Pandita yang diwisudhi oleh Bhikkhu Jinamarta dengan nama wisudhi yaitu "Joyo Segoro". Ibu Puji Astuti sangat aktif dalam kegiatan di Vihara setelah beliau menyatakan diri dengan pikiran, ucapan maupun perbuatan memutuskan untuk mengenal Buddha Dharma kembali.
Pernyataan dalam mengungkap pengalaman hidupnya telah berlangsung pada kegiatan pelatihan Pandita yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Majelis Buddhayana Indonesia Kabupaten Lampung Selatan 09 s.d. 11 Maret 2018 di Vihara Paramita Bhakti, Desa Sidodadi Asri No. 88 B Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Pada waktu itu penyampaian materi tentang Wawasan Buddhayana yang disampaikan oleh Bhikkhu Bhadra Purisa sebagai fasilitator.
Dipertengahan waktu itulah beliau berkesempatan untuk mengungkapkan pengalaman hidupnya dalam mengenal ajaran Buddha. Hal ini adalah sebuah pengalaman hidup yang sangat berharga, sehingga sungguh sangat sulit untuk dapat berkesempatan memahami ajaran Buddha secara benar. Maka marilah kita praktikan ajaran Buddha sesuai dengan kemampuan untuk belajar dan berlatih setahap demi setahap demi tercapainya kehidupan yang bahagia dan sejahtera.
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Semoga Semua Makhluk Bahagia
Sadhu, sadhu, sadhu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar